logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊSolusi Ekonomi Biru 2023
Iklan

Solusi Ekonomi Biru 2023

Upaya untuk menaikkan kontribusi ekonomi biru terhadap PDB Indonesia membutuhkan perbaikan, dalam hal inklusivitas dan tata kelola sumber daya kelautan. Indonesia disarankan fokus pada sektor perikanan dan wisata bahari.

Oleh
M RIZA DAMANIK
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JsO5Eginv1aVFZ7jxDe5bz6TL-s=/1024x576/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F01%2F18%2Fe5468b48-db1a-457f-86f6-ed52881f56d4_jpg.jpg

Belum lama ini, Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa 2023 merupakan tahun ujian bagi perekonomian global dan nasional (2/1). Sebagai negara kepulauan-tropis terbesar di dunia, Indonesia akan lulus melewati ujian ekonomi tahun ini dan ke depan dengan mengakselerasi kinerja ekonomi biru nasional.

Konferensi Persatuan Bangsa-Bangsa tentang Pembangunan Berkelanjutan (UNCSD) telah mendefinisikan ekonomi biru sebagai aktivitas pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan untuk menumbuhkan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kesehatan ekosistem laut. Sejumlah negara, sebut saja Australia, Korea Selatan, dan China, telah lebih dulu dan berhasil memanfaatkan peluang besar dari ceruk ekonomi biru. Kontribusinya rata-rata telah mencapai 4,3-9 persen terhadap total PDB mereka (Fulton dan Hemer, 2022; Park, 2014; Xuemei, dkk., 2021). Lalu, bagaimana dengan Indonesia?

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan