logo Kompas.id
OpiniKeprihatinan dan Harapan
Iklan

Keprihatinan dan Harapan

”Korupsi di jabatan puncak ibarat gangren, jaringan tubuh yang membusuk sehingga harus diamputasi. Kebijakan medioker yang setengah-setengah akan berujung kegagalan.”

Oleh
Hadisudjono Sastrosatomo
· 1 menit baca
Staf PT INTI Taswin Nur mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) kasus dugaan korupsi di PT Angkasa Pura II di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (2/8/2019). KPK menahan dua orang tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan pekerjaan Baggage Handling System (BHS) di PT Angkasa Pura Properti, yakni Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Andra Y. Agussalam sebagai penerima suap dan Staf PT INTI Taswin Nur sebagai pemberi suap.
ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA

Staf PT INTI Taswin Nur mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) kasus dugaan korupsi di PT Angkasa Pura II di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (2/8/2019). KPK menahan dua orang tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan pekerjaan Baggage Handling System (BHS) di PT Angkasa Pura Properti, yakni Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Andra Y. Agussalam sebagai penerima suap dan Staf PT INTI Taswin Nur sebagai pemberi suap.

Dua artikel Budiman Tanuredjo di pengujung tahun menyuarakan kegundahan kaum senyap, the silent majority. Riuhnya wacana korupsi seperti memutar kaset lama.

Di kolom politik dan hukum (Kompas, 24/12/2022), tulisan itu menyiratkan kekhawatiran pengabaian masalah kronis yang dampaknya jelas menggerogoti berbagai sendi kehidupan bangsa ini.

Editor:
AGNES ARISTIARINI
Bagikan