logo Kompas.id
›
Opini›Keselarasan PBB-ASEAN soal...
Iklan

Keselarasan PBB-ASEAN soal Myanmar

Sidang Dewan Keamanan PBB soal isu Myanmar akan memberikan gambaran terbaru posisi negara-negara kuat, terutama China dan Rusia, terkait krisis di Myanmar.

Oleh
Redaksi
· 1 menit baca
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (keempat dari kiri) berfoto bersama dengan para pemimpin dan menteri luar negeri negara-negara ASEAN, termasuk Presiden Joko Widodo (kanan), pada KTT ASEAN-PBB dalam rangkaian KTT ke-40 dan 41 ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, 11 November 2022.
AFP/TANG CHHIN SOTHY

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (keempat dari kiri) berfoto bersama dengan para pemimpin dan menteri luar negeri negara-negara ASEAN, termasuk Presiden Joko Widodo (kanan), pada KTT ASEAN-PBB dalam rangkaian KTT ke-40 dan 41 ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, 11 November 2022.

Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Rabu (21/12/2022), dijadwalkan menggelar sidang dan pemungutan suara resolusi DK PBB tentang isu Myanmar. Draf resolusi, antara lain, menyebut penghentian segala bentuk kekerasan di Myanmar dan pembebasan semua tahanan politik, termasuk Aung San Suu Kyi.

Draf rancangan Inggris—satu dari lima negara anggota tetap DK PBB—itu bisa menjadi resolusi jika minimal disetujui oleh sembilan anggota tetap ataupun tidak tetap dan tak ada veto dari lima negara anggota tetap. Selain Inggris, anggota tetap DK PBB adalah AS, China, Perancis, dan Rusia. DK PBB juga memiliki 10 anggota tidak tetap.

Editor:
PAULUS TRI AGUNG KRISTANTO, MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan