logo Kompas.id
OpiniDemokrasi yang Damai
Iklan

ANALISIS BUDAYA

Demokrasi yang Damai

Muhammadiyah menjalankan proses demokrasi dalam pemilihan pimpinannya dengan adem-ayem, tenang, dan damai. Tidak ada kampanye dari masing-masing calon karena basis pemilihannya adalah prestasi-prestasi sebelumnya.

Oleh
Ahmad Najib Burhani
· 1 menit baca
Ahmad Najib Burhani
SALOMO TOBING

Ahmad Najib Burhani

Budaya berdemokrasi kita, terutama dalam pemilihan umum, kadang diwarnai dengan intrik-intrik, polarisasi, dan perkelahian. Justru ketika kondisinya adem-ayem, tanpa konflik, dan berjalan lancar, maka itu dipandang sebagai sesuatu yang tak lumrah. Bahkan ada tendensi untuk mencurigai sistem pemilihan pimpinan yang tak disertai kesengitan sebagai direkayasa atau tak demokratis.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Demokrasi yang Damai".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...