Membangun Permukiman Relokasi Korban Bencana
Merelokasi warga korban bencana alam tak sekadar membangun rumah, tetapi yang lebih penting adalah membangun permukiman. Membangun permukiman perlu melibatkan banyak pemangku kepentingan dan aspek-aspek lokal.
Sebagian warga terdampak gempa Cianjur perlu direlokasi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menawarkan solusi rumah modular yang bisa dibangun secara instan di daerah relokasi. Namun dari beberapa pengalaman relokasi sebelumnya, kecepatan membangun rumah sangat berbeda dengan membangun permukiman.
Rumah hanya salah satu komponen saja dari permukiman. Beberapa rumah relokasi di Palu ternyata tidak dihuni sehingga perlu dicarikan penghuni yang berminat. Seringkali dalam pemulihan bencana kita berpikir, apabila hunian tetap (huntap) atau hunian sementara (huntara) selesai dibangun maka orang berduyun-duyun tinggal di sana. Kenyataannya tidaklah demikian, sebagaimana dipahami dari sisi permukiman.