Iklan
Saatnya untuk Mendengar
Pemerintah harus memprioritaskan ”yang harus” bukan ”yang ingin”. Kita berhadapan dengan dunia yang cemas, situasi serba salah. Ironisnya, situasi memang boleh serba salah, tetapi kebijakan tidak boleh salah.
Sebagai awam, saya berpendapat bahwa pandangan seorang Chatib Basri, pakar ekonomi makro, patut diperhatikan dalam suasana tidak menentu (uncertainty) global.
Artikelnya di Kompas (Rabu, 12/10/2022) berjudul ”Resesi Global dan Pilihan Kebijakan” dibuka dengan paragraf: Ini mungkin sebuah risalah tentang situasi serba salah. Serba salah, karena kita dipaksa memilih di antara yang pahit (choose the lesser of two evils). Kita berhadapan dengan dunia yang waswas. Badai akan datang.