logo Kompas.id
Opini“Co-firing” sebagai Salah Satu...
Iklan

“Co-firing” sebagai Salah Satu Strategi Transisi Energi

Mengimplementasikan teknologi co-firing dinilai merupakan salah satu strategi jitu dalam penyediaan energi yang lebih bersih untuk mendukung transisi energi.

Oleh
FITRIA ASTUTI FIRMAN
· 1 menit baca
Akivitas di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Senin (11/10/2021).
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Akivitas di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Senin (11/10/2021).

Transisi energi merupakan suatu proses untuk mengalihkan pemanfaatan sumber energi berbasis fosil ke pemanfaatan sumber energi non-fosil yang lebih bersih atau dikenal sebagai energi baru terbarukan. Indonesia mempunyai sasaran kebijakan energi nasional untuk mencapai pemanfaatan energi baru terbarukan sebesar 23 persen dalam bauran energi primer nasionalnya pada tahun 2025, dan sebesar 31 persen pada tahun 2050.

Sektor energi merupakan salah satu sektor penghasil emisi gas rumah kaca yang cukup besar, yang diharapkan dapat berkontribusi dalam penurunan emisi nasional. Pada tahun 2030, target penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor energi adalah 314-398 juta ton karbondioksida­.

Editor:
HARYO DAMARDONO, ANDREAS MARYOTO
Bagikan