logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊWTO dan Sepak Bola
Iklan

WTO dan Sepak Bola

Perdagangan internasional dan sepak bola dapat berfungsi sebagai katalis pertumbuhan ekonomi dan inklusi sosial. Salah satunya dengan membidik rantai nilai pakaian sepak bola global melalui industri tekstil dan kapas.

Oleh
Hendriyo Widi
Β· 1 menit baca
Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala dan Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino menandatangani nota kesepahaman (MOU) tentang sinergi WTO-FIFA menjadikan perdagangan internasional dan sepak bola dapat berfungsi sebagai katalis pertumbuhan ekonomi, inklusi sosial, dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada 27 September 2022.
DOKUMENTASI WTO

Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala dan Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino menandatangani nota kesepahaman (MOU) tentang sinergi WTO-FIFA menjadikan perdagangan internasional dan sepak bola dapat berfungsi sebagai katalis pertumbuhan ekonomi, inklusi sosial, dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada 27 September 2022.

Ekonomi sepak bola dunia menarik perhatian Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO. Perdagangan kapas dan rantai nilai pakaian sepak bola global disasar. Federasi Sepak Bola Internasional atau FIFA menjadi pintu masuknya.

Pasar pakaian sepak bola dunia, antara lain, mencakup kaus, celana, kemeja, kaus kaki, syal, dan jaket. Nilai pasarnya sangat besar. Technavio, perusahaan riset pasar dan konsultan global asal Amerika Serikat, memperkirakan, nilai pasar pakaian sepak bola akan tumbuh 2,62 miliar dollar AS pada 2020 hingga 2025 dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4,97 persen.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan