logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บGaung Pembaruan Pemikiran...
Iklan

Gaung Pembaruan Pemikiran Islam dari Kairo

Menteri Wakaf Uni Emirat Arab Sheikh Khaled bin Ali al-Khalifa mengingatkan, jika para ulama menutup diri dan lambat melakukan ijtihad, umat Islam akan semakin tertinggal dan menjadi umat pinggiran pada era sekarang ini.

Oleh
MUSTHAFA ABD RAHMAN, DARI KAIRO, MESIR
ยท 1 menit baca
Para jemaah mengenakan masker saat memasuki Masjid Al-Azhar, Kairo, Mesir, yang kembali dibuka untuk shalat Jumat, Jumat (28/8/2020). Al Azhar merupakan salah satu kiblat dalam pemikiran Islam yang memunculkan ide-ide pembaruan pemikiran Islam melalui sejumlah tokohnya.
ZWO

Para jemaah mengenakan masker saat memasuki Masjid Al-Azhar, Kairo, Mesir, yang kembali dibuka untuk shalat Jumat, Jumat (28/8/2020). Al Azhar merupakan salah satu kiblat dalam pemikiran Islam yang memunculkan ide-ide pembaruan pemikiran Islam melalui sejumlah tokohnya.

Riak-riak suara seruan pembaruan pemikiran Islam kembali bergema dari kota Kairo, Mesir. Kota ini sejak awal abad ke-19 M telah menjadi titik tolak lahirnya semacam suara keprihatinan atas kemunduran bangsa Arab dan ummat Islam. Cendekiawan Mesir, Abdullah Nadhim, pada tahun 1893 M untuk pertama kalinya menerbitkan buku dengan judul โ€œMengapa Bangsa Eropa Maju dan Kita Mundur ?โ€

Setelah lebih dari satu abad, persisnya setelah 129 tahun, yakni pada akhir September 2022, ada dua momentum di kota Kairo yang kembali mengungkapkan keprihatinan atas kemunduran umat Islam saat ini. Disebutkan pada kesempatan tersebut, pentingnya sekarang melakukan ijtihad untuk mengejar ketertinggalan umat Islam di semua bidang.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan