Tajuk Rencana
Perjuangkan ASI Eksklusif
Penurunan persentase bayi di Indonesia yang mendapatkan air susu ibu (ASI) dalam tiga tahun terakhir diduga kuat akibat keterlibatan dokter dan bidan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F09%2F27%2F6ff6cfab-cc57-4b7f-8670-64767891325b_jpg.jpg)
Seorang agen penjualan susu formula memeriksa produknya yang terpajang di sebuah toko ritel di Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (16/9/2022). Tahun lalu, belanja warga untuk membeli susu formula di Jawa Barat nilainya terbersar dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.
Tim investigasi Kompas mengungkap praktik pemasaran susu formula yang melanggar aturan, tepatnya secara masif dipasarkan untuk bayi berusia 0-6 bulan, yang seharusnya menikmati ASI eksklusif. Selain dokter dan bidan, influencer dari tenaga kesehatan ikut aktif memasarkan susu formula.
Pelanggaran itu menghambat ibu yang baru melahirkan untuk menyusui bayinya. Susu formula itu juga kerap diberikan tanpa indikasi medis. Fenomena ini terjadi di sejumlah rumah sakit yang diinvestigasi ( Kompas, 29/9/2022).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Perjuangkan ASI Eksklusif ".
Baca Epaper Kompas