Koplo
Kata ”koplo” cenderung bermakna negatif, seperti pada ”dangdut koplo”, ketimbang makna substansialnya yang sebenarnya lebih ke arah kreativitas. Penjenamaan model seperti ini sepertinya masih akan terus terjadi.
Kata koplo kembali populer setelah Farel Prayoga menggoyang Istana Negara. Yang hendak saya apungkan bukan perkara mengapa anak sekecil itu mesti melambung lewat lagu-lagu orang dewasa, sebab industri musik anak kita memang masih tenggelam.
Tentu akan sulit dibayangkan—bahkan bisa dibilang tak mungkin—Farel akan diundang untuk turut memeriahkan perayaan HUT Ke-77 RI di Istana Negara jika ia melantunkan lagu ”Abang Tukang Bakso” yang pernah dipopulerkan Melisa. Dengan suara emasnya, Farel digadang-gadang akan menjadi calon bintang di masa depan.