logo Kompas.id
›
Opini›Jurnalis dan Perkembangan di...
Iklan

Jurnalis dan Perkembangan di Iran

Lembaga internasional Reporters without Borders menyatakan, dengan menyasar wartawan dan membatasi akses media sosial (Whatsapp dan Instagram), pihak berwenang Iran mengirim pesan jelas, tak boleh ada liputan unjuk rasa.

Oleh
Redaksi
· 1 menit baca
Perempuan Iran berbelanja di pasar besar, di Teheran, Rabu (28/9/2022).
ATTA KENARE/AFP

Perempuan Iran berbelanja di pasar besar, di Teheran, Rabu (28/9/2022).

Kita yang rajin membaca sejarah tentu tak heran, setiap perubahan sosial politik sering kali menelan korban. Bagaimanakah akhir dari rangkaian peristiwa di Iran?

Akankah kejadian beberapa pekan terakhir ini peristiwa biasa atau bernuansa politik berkelanjutan? Di luar analisis yang ada, kita—dalam semangat solidaritas profesi—prihatin jurnalis dan aktivis di Iran ditangkapi karena menyuarakan tuntutan pengunjuk rasa pascakematian Mahsa Amini. Amini meninggal saat ditahan aparat pada 16 September 2022, tiga hari setelah ditangkap polisi moral (Gasht-e Ershad), karena memakai celana panjang ketat dan penutup kepala yang dinilai terlalu longgar (Kompas, 28/9/2022).

Editor:
ANTONIUS TOMY TRINUGROHO
Bagikan