Ekonomi Sawit Mesti Berkelanjutan
Agar bisa sejahtera, seorang petani sawit harus memiliki lahan minimal 8-10 hektar. Faktanya, kebanyakan petani sawit hanya memiliki lahan sekitar 1 hektar. Tak sedikit dari mereka yang kemudian merambah hutan.
Beberapa waktu yang lalu, saya bersama tim riset Yayasan Madani Berkelanjutan melakukan perjalanan ke beberapa daerah sentra sawit (Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jambi, dan Riau) untuk belajar banyak hal terkait komoditas ini. Ketika bertemu banyak petani sawit di sana, saya merasakan sebuah keterikatan emosional yang sangat kuat antara mereka dan sawit yang menjadi penopang utama ekonomi.
Tidak dapat dimungkiri, sawit begitu dekat di hati masyarakat, khususnya tidak hanya bagi petani sawit yang menggantungkan hidupnya pada komoditas ini, tetapi juga kita para konsumen yang menikmati produk olahan sawit mulai dari minyak goreng, margarin, susu, cokelat, kosmetik, dan banyak produk lainnya. Karena itu, tidak salah jika sawit disebut-sebut sebagai primadona.