Perlawanan Kaum Perempuan di Iran
Unjuk rasa berdarah di Iran pekan ini membuka tabir represi yang dialami perempuan di negara itu. Kubu reformis menyebut pengawasan polisi moral sebagai petaka.
Jarang terjadi, kaum perempuan di Iran begitu demonstratif dalam mengekspresikan kemarahan dan protes kepada aparat pemerintah di beberapa kota, seperti pekan ini. Sebagian dari perempuan pengunjuk rasa itu melepas dan membakar penutup kepala yang mereka pakai serta memotong rambutnya. Dalam unjuk rasa di salah satu kota dilaporkan foto Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei juga dibakar.
Aksi mereka merupakan bagian dari unjuk rasa warga Iran yang dipicu kematian Mahsa Amini (22) saat ditahan aparat pada 16 September lalu. Perempuan asal Saqqez, Provinsi Kurdistan, itu meninggal tiga hari setelah ditangkap polisi moral (Gasht-e Ershad) karena memakai celana panjang ketat dan penutup kepala yang dinilai terlalu longgar.