Tajuk Rencana
Raja Baru Charles III
Harus diakui, meski bersifat konstitusional sekalipun atau kekuasaannya sangat dibatasi, monarki tetap bisa dipandang ”tidak adil”, menyalahi prinsip siapa pun dapat dipilih sebagai pemimpin negara.

Pangeran William dan Camila Parker Bowles, di Istana St James, London, Sabtu (10/9/2022), menyaksikan penandatanganan sumpah oleh Pangeran Charles, yang membuatnya didapuk sebagai Raja Inggris Charles III menggantikan Ratu Elizabeth II.
Raja Charles III menghadapi era yang menantang. Masa depan monarki dan peran Inggris di dunia internasional mungkin akan ditulis ulang di eranya.
Saat ini, pusat pertumbuhan dunia berada di Asia-Pasifik, bukan lagi Eropa seperti pada abad ke-19. Negara-negara yang dahulu hanya bagian dari koloni imperium Inggris telah berkembang menjadi kekuatan ekonomi penting. China, misalnya, yang sebagian wilayahnya dulu dikuasai Inggris, tumbuh besar sebagai salah satu negara utama dunia. Ekonomi dan kekuatan militer negara itu bersaing dengan Amerika Serikat (AS), kekuatan adidaya.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Raja Baru Charles III".
Baca Epaper Kompas