Otonomi bagi Anak
Sebagai orangtua merasa memiliki hak dan kekuasaan atas anak. Ia tidak siap dengan perbedaan pendapat, dan mungkin punya ambisi-ambisinya sendiri mengenai anak.
Mungkin banyak dari kita yang kurang menyadari pentingnya memenuhi kebutuhan akan otonomi bagi anak, remaja, dan orang muda. Orangtua tidak jarang melakukan berbagai hal bagi anak yang sesungguhnya dapat dilakukan oleh anak itu sendiri. Yang lain mengatur dan memantau aktivitas anak dengan ketat dan menegur ketika ia berperilaku tidak sesuai dengan yang dikehendaki orangtua.
Ada juga orangtua yang tidak memberikan ruang pribadi bagi anaknya yang remaja, ia merasa boleh mengecek gawai atau barang-barang pribadi anak. Tidak sedikit pula yang mengambil-(kan) keputusan untuk anaknya yang sesungguhnya sudah melewati usia remaja. Entah mengenai jurusan kuliah yang akan ditekuni, pilihan karier, ekstrakurikuler, aktivitas waktu luang, teman, bahkan pasangan hidup.