logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊRisiko Japanisasi Utang...
Iklan

Risiko Japanisasi Utang Pemerintah

Pertumbuhan utang sejak 2015 jauh melampaui pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penerimaan negara. Utang negara berperan mencegah semakin buruknya kondisi perekonomian nasional.

Oleh
RONNY P SASMITA
Β· 1 menit baca
Ilustrasi
SUPRIYANTO

Ilustrasi

Jepang mengalami resesi di tahun 1980-1990-an karena gelembung utang perusahaan dan kejatuhan nilai aset properti. Kedua permasalahan tersebut membuat kekayaan ekonomi Jepang susut lebih dari 1.500 triliun yen dan agresivitas pertumbuhan ekonomi Jepang mendadak berhenti.

Hanya saja, resesi di Jepang tidak secara langsung menjadi endemik di tingkat regional, apalagi global. Sebab, sebagaimana ditulis Richard Koo (2014), pertama, pasar untuk produk-produk besutan perusahaan-perusahaan Jepang di tingkat global tidak terganggu kala itu, dan justru semakin besar alias prospek bisnisnya masih sangat menjanjikan. Kedua, karena itu, perusahaan-perusahaan bisa segera melakukan penyesuaian balance sheet dengan memaksimalisasi keuntungan di satu sisi dan mengurangi beban utang di sisi lain.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan