logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKeberlanjutan Transisi Energi
Iklan

Keberlanjutan Transisi Energi

Menambah investasi bahan bakar fosil bukanlah solusi mengatasi krisis energi. Krisis energi saat ini justru bisa dijadikan momentum mempercepat transformasi energi, termasuk transfer teknologi.

Oleh
EKO SULISTYO
Β· 1 menit baca
HERYUNANTO

Perang Rusia-Ukraina, yang telah menyebabkan lonjakan harga energi, akan memperumit jalur transisi energi menuju ekonomi nol-bersih. Ketiadaan tanda resolusi menimbulkan pertanyaan, apakah perang dan akibatnya akan menjadi jalan terbatas dari jalur transisi sebelumnya atau di persimpangan jalan. Sementara dalam jangka pendek, kenaikan harga energi mengakibatkan peningkatan produksi bahan bakar fosil dan diaktivasinya aset pembangkit yang telah dinonaktifkan.

Perang yang seharusnya memicu perubahan signifikan dalam pemikiran tentang transisi energi kenyataannya dihadapkan kepada keamanan energi dan aksi iklim. Akibatnya, rancangan kebijakan energi harus dapat mengantisipasi berbagai dampak masalah, mulai dari krisis pangan hingga upaya global untuk mengekang emisi gas rumah kaca. Kini isu keamanan energi telah mendorong para pemimpin negara maju menjadikannya kembali ke puncak agenda politik sambil mempercepat perang melawan krisis iklim.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan