logo Kompas.id
OpiniTerjebak
Iklan

Terjebak

Ungkapan ”terjebak hujan” sesungguhnya tidak membingungkan. Untuk mencermati kata atau frasa, perlu juga dilihat makna kiasannya.

Oleh
M Sidik Nugraha
· 1 menit baca
Kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Tentara Pelajar di sekitar Stasiun Palmerah, Jakarta, saat hujan mengguyur, Kamis (27/2/2020). Pengendara sepeda motor terlihat mengenakan jas hujan saat menembus hujan ini.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Tentara Pelajar di sekitar Stasiun Palmerah, Jakarta, saat hujan mengguyur, Kamis (27/2/2020). Pengendara sepeda motor terlihat mengenakan jas hujan saat menembus hujan ini.

Dalam artikel ”Terjebak Hujan” di rubrik Bahasa (Kompas, 26/4/2022), Fariz Alnizar menulis ”frasa ini (terjebak hujan) sungguh sangat membingungkan”. Menurut saya, istilah terjebak hujan sama sekali tidak membingungkan. Fariz sendiri mengakui, dalam tulisannya, bahwa dia ”sepenuhnya sadar dan mengerti maksudnya”. Kalau paham, mengapa dia bingung dan menulis ihwal frasa ini karena menganggapnya ”aneh” dan ”sungguh mengusik benak”?

Jika dilihat dari tulisannya, kebingungan Fariz disebabkan oleh pemahamannya atas kata terjebak hanya dari sisi makna harfiah. Padahal, dalam frasa terjebak hujan, kata pertama digunakan sebagai kiasan.Fariz menulis salah satu makna terjebak adalah ’terhalang’ yang dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sepertinya, dia tidak memperhatikan label ki yang menandakan arti kiasan di awal penjelasan nomor dua untuk kata ini dalam KBBI.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan