logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMemaknai Hasil Penilaian...
Iklan

Memaknai Hasil Penilaian Tengkes di Indonesia

Data angka prevalensi tengkes bisa berbeda. Padahal, besaran angka prevalensi tengkes berpengaruh kepada para pelaksana program di lapangan dalam menilai sejauh mana efektivitas program yang dilakukan selama ini.

Oleh
VENI HADJU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YnGaVi1PW2Qae5TecWzADeNu68Q=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2F20220105-Opini-digital-1_1641388354.jpg

Sejak pengumuman hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tanggal 27 Desember 2021, banyak pihak yang mempertanyakan hasil ini. Penyebabnya adalah hasil yang diumumkan ini berbeda dari apa yang ditemukan di lapangan melalui aplikasi e-PPGBM (elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).

Banyak daerah yang mengklaim telah menurunkan tengkes (stunting) secara signifikan berdasarkan e-PPGBM, tetapi berdasarkan SSGI tidak seperti itu. Diperlukan pemahaman yang baik terhadap perbedaan hasil penilaian dari kedua pengukuran ini.

Editor:
Yovita Arika
Bagikan