logo Kompas.id
Opini"Burn out" pada Petugas...
Iklan

"Burn out" pada Petugas Kemanusiaan

Para pekerja kemanusian rentan mengalami sindrom burnout. Selain mengatur ulang jadwal kegiatan, hubungan interpersonal sangat penting untuk menangkal sindrom psikologis tersebut.

Oleh
AGUSTINE DWIPUTRI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1kTpwbBI93uKtoEzrF6bp_7a8S8=/1024x1364/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2F36255234.jpg
ARSIP PRIBADI

AGUSTINE DWIPUTRI

Sindrom burnout kebanyakan dialami oleh mereka yang berprofesi sebagai petugas kemanusiaan (Helping Profession) seperti guru, tenaga kesehatan, terapis, polisi, petugas pemadam kebakaran, dan sebagainya. Apa bedanya dengan rasa lelah dan bagaimana mengatasinya?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, burnout kerja adalah sindrom akibat stres kronis yang berhubungan dengan pekerjaan. Sindrom itu ditandai sejumlah gejala meliputi perasaan kehabisan energi atau kelelahan; peningkatan jarak mental dari pekerjaan seseorang; perasaan negatif atau sinisme yang berhubungan dengan pekerjaan seseorang; dan mengurangi efektivitas professional” (wikipedia.org).

Editor:
evyrachmawati
Bagikan