logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMilad Muhammadiyah
Iklan

Milad Muhammadiyah

Pembahasan peran kebangsaan Muhammadiyah, kontribusinya dalam demokrasi, pendidikan, ekonomi, dan kesehatan, sudah banyak dilakukan. Namun, yang kadang terlewat dibicarakan yaitu peran kebudayaannya.

Oleh
Ahmad Najib Burhani Profesor Riset di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rZayHPPgxv7zNZTK4ArDnOPIm04=/1024x611/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F20170601mye06_1584594861.jpg
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Peneliti LIPI Ahmad Najib Burhani, difoto di rumahnya di kawasan Tangerang Selatan.

Meski November secara nasional lebih dikenal sebagai bulan pahlawan dengan peristiwa 10 November 1945 di Surabaya sebagai tonggaknya, bagi Muhammadiyah, November juga menjadi bulan kelahirannya. Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar dan tertua di negeri ini, lahir pada 18 November 1912.

Pembahasan peran kebangsaan Muhammadiyah, kontribusinya dalam demokrasi, pendidikan, ekonomi, dan kesehatan, sudah banyak dilakukan, termasuk bagaimana organisasi ini mendedikasikan kekuatannya dalam penanganan pandemi Covid-19. Namun, ada hal yang kadang terlewatkan, yaitu peran kebudayaannya.

Editor:
budisuwarna
Bagikan