logo Kompas.id
›
Opini›Pemulihan Ekonomi Asia Pasifik
Iklan

Tajuk Rencana

Pemulihan Ekonomi Asia Pasifik

Tak segera teratasinya pandemi terasa pada kenaikan harga bahan pangan global akibat gangguan rantai pasok global dan pembatasan mobilitas orang di negara produsen.

Oleh
Redaksi
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/AHpZGzaATDw__XSYH4mOqoWKxKo=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F000_9RF28B_1636802326.jpg
AFP PHOTO /APEC NEW ZEALAND/ ZAHN TROTTER

Foto yang diambil dan dirilis pada 11 November 2021 ini menunjukkan Presiden China Xi Jinping muncul di layar melalui tautan video selama konferensi bisnis virtual di sela-sela pertemuan CEO di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang diselenggarakan oleh Selandia Baru di Wellington.

Pemimpin 21 negara Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) menyepakati pemulihan ekonomi dengan menangani Covid-19, isu iklim, dan rantai pasok.

Salah satu kesepakatan adalah meratakan akses vaksin dengan menurunkan tarif pengadaan vaksin Covid-19 dan alat kesehatan terkait pandemi. Tarif pengadaan vaksin sudah rendah, hanya 0,8 persen. Keadaan berbeda terjadi pada pengadaan alat kesehatan (alkes), seperti larutan alkohol, peralatan pengemasan, peralatan pembekuan, dan sumbat karet. Rata-rata tarif alkes ini adalah 5 persen.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Pemulihan Ekonomi Asia Pasifik".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...