logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPelajaran dari Terganggunya...
Iklan

Pelajaran dari Terganggunya Pasokan Semikonduktor

Dalam upaya kemandirian teknologi dan lompatan teknologi di era 4.0, sudah saatnya Indonesia mengembangkan industri semikonduktor. Mengandalkan impor akan menguras devisa negara karena pasokan barang ini kini langka.

Oleh
DIDIK EKO PUJIANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3ndHgfTS02901U4M49KkZjcdvwg=/1024x575/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F20211029-OPINI-Pelajaran-Dari-Terganggunya-Pasokan-Semikonduktor_1635518447.jpg
Kompas

Supriyanto

Salah satu dampak dari pandemi Covid-19 adalah terganggunya rantai pasokan dunia seluruh produk; mulai dari bahan pokok, peralatan kesehatan, peralatan elektronik hingga peralatan berat. Salah satu yang juga banyak diberitakan adalah turunnya pasokan semikonduktor yang merupakan ”otak” setiap perangkat elektronik. Kekurangan pasokan ini diperkirakan bisa berlanjut hingga 2022/2023.

Meningkatnya kebutuhan perangkat elektronik, memerlukan pasokan semikonduktor. World Semiconductor Trade Statistics (WSTS) mencatat nilai perdagangan komoditi tersebut pada 2019 sebesar 420,7 miliar dollar AS. Meskipun pandemi, setahun kemudian naik menjadi 452,25 miliar dollar AS. Pada akhir 2021 ini diperkirakan bahkan akan mencapai 527,2 miliar dollar AS. Dengan pertumbuhan tahunan 8,6 persen, pasar global pada 2028 akan mencapai 803,15 miliar dollar AS.

Editor:
yovitaarika
Bagikan