logo Kompas.id
OpiniPakar yang ”Inlander”
Iklan

Pakar yang ”Inlander”

Dahulu Soekarno sering mengkritik rakyat sebagai “inlander”, rakyat dengan (maaf) mental jajahan. Namun, ternyata penjajahan terjadi di mental kalangan cerdik cendekia yang lebih senang menggunakan literatur luar.

Oleh
RIANT NUGROHO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/J9OKzgH3IFfN-RHNOZL5G3memP4=/1024x758/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F20211006-Ilustrasi-Pakar-yang-Inlander_1633536366.jpg
Kompas

Didie SW

Presiden Joko Widodo menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 2021 tentang Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada 8 September 2021, dan menunjuk Letnan Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan sebagai Ketua Tim. Hemat saya, ini relevan bukan saja untuk menolong bangsa agar tidak telanjur menjadi ”inlander” (terjajah), tetapi juga para pemimpinnya, para pakar, para cerdik cendekia. Bagaimana bisa?

Seminggu sebelum kebijakan ini diterbitkan, saya mendapatkan kiriman lima buku yang ditulis para pakar terkemuka dari suatu kampus terkemuka di Indonesia dan penerbit kampus ternama, dalam digital (PDF, adobe). Sebagaimana produk digital, free download. Luar biasa, mencerdaskan bangsa, seperti amanat Pembukaan UUD 1945, bukan?

Editor:
yovitaarika
Bagikan