logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊTantangan Ebrahim Raisi
Iklan

Tantangan Ebrahim Raisi

Ulama konservatif Iran, Ebrahim Raisi, terpilih sebagai Presiden Iran periode 2021-2025. Kepemimpinan Raisi ke depan tidak mudah. Iran tengah menghadapi persoalan berat di dalam negeri dan juga di kancah global.

Oleh
HASIBULLAH SATRAWI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2F1cV10CVOGt-ZYoOFhpoJlYEyI=/1024x1240/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F20210627-OPINI-Tantangan-Ebrahim-Raisi_1624804346.jpg
KOMPAS/SUPRIYANTO

Supriyanto

Satu hari setelah pemilihan presiden (19/6/2021), Kantor Pemilihan Umum Iran mengumumkan kemenangan Ebrahim Raisi setelah mendapatkan 17,8 juta suara atau 62 persen dari 28,6 juta suara sah. Pengumuman hasil Pilpres Iran kali ini disampaikan secara langsung oleh Ketua Kantor Pemilihan Umum Iran Jamal Orf (Al-jazeera.net, 19/6/2021).

Raisi berhasil mengalahkan tiga pesaingnya dalam Pilpres Iran kali ini. Pilpres Iran kali ini hanya diikuti empat calon presiden (capres) setelah tiga capres lain mengundurkan diri. Dari empat capres itu, satu berasal dari kelompok reformis yang lebih terbuka terhadap Barat. Sementara tiga lainnya (termasuk Raisi) berasal dari kelompok konservatif yang bersifat lebih konfrontatif. Kemenangan Raisi telah diperkirakan oleh banyak pihak sebelumnya lantaran memiliki kedekatan dengan pemimpinan spiritual sekaligus Pemimpim Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Editor:
yovitaarika
Bagikan