logo Kompas.id
›
Opini›Membangun Ekonomi Demokratik
Iklan

Membangun Ekonomi Demokratik

Mendesain dan membangun ekonomi demokratik dalam jangka panjang relevan usai pandemi nanti, sebab sejak reformasi, institusi politik yang demokratik telah berkembang di Indonesia.

Oleh
WIHANA KIRANA JAYA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dXZDtOAZ-afce5oBxZPxn8sqaTk=/1024x1083/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F20191016-OPINI-DIGITAL-6_1624286562.jpg
KOMPAS/SUPRIYANTO

Supriyanto

Dari sudut pandang ekonomi institusional, terdapat paradigma yang saling bertentangan, yakni ekonomi demokratik vs ekonomi ‘nondemokratik’ (ekstraktif).

Ekonomi ‘nondemokratik’ di sini maksudnya adalah ekonomi yang didesain dan dikuasai oleh sekelompok elite pelaku ekonomi melalui aturan-aturan main yang menguntungkan kelompok elite tersebut demi memperoleh lisensi monopolistik atau oligopolistik, termasuk dalam mengeksploitasi sumber daya alam (SDA). Tipe-tipe ekonomi nondemokratik, seperti kapitalisme kroni, kapitalisme negara, dan kapitalisme liberal, cenderung bersifat ekstraktif.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan