logo Kompas.id
OpiniArsip Koran dan ”E-Paper”
Iklan

Arsip Koran dan ”E-Paper”

Dengan membaca koran versi e-paper melalui komputer, aktivitas mengarsipkan menjadi lebih mudah dan sederhana.

Oleh
HENDRI DALIMUNTHE
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OLJF7798s_itKXeWR5Qkbc6kKXI=/1024x682/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_10969176_36_0.jpeg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Leonita (24) membuka e-paper harian Kompas saat santai di Polder Tawang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (27/6/2010).

Saya membaca harian Kompas sejak 2012, tepatnya selesai studi S-1. Karena lingkungan kerja saya berlangganan koran Kompas, saya mulai membaca Kompas ”gratis”. Lama-lama jadi candu hingga berlangganan e-paper.

Tentu surat kabar lain juga saya baca agar dapat sudut pandang yang berbeda. Namun, Kompas tetap yang perdana saya baca. Meski demikian, membaca pelbagai pengalaman setia pembaca Kompas dalam kolom Surat Kepada Redaksi, saya belum ada apa-apanya.

Editor:
yovitaarika
Bagikan