logo Kompas.id
Opini”Kebodohan” yang Diperlukan...
Iklan

”Kebodohan” yang Diperlukan untuk Pendidikan

Tak banyak guru yang bersedia mengajar di daerah-daerah pedalaman dengan gaji dan tunjangan yang sering kali tidak memadai karena biaya hidup yang tinggi di pedalaman. Cinta pada profesilah yang mempertahankan mereka.

Oleh
SIDHARTA SUSILA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NEsXYfN_S4h3fPUTaNhCQTkxvEs=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F6787234c-5338-496c-b37e-765d3a0883ca_jpg.jpg
KOMPAS/TIM RELAWAN KAMPUNG BIRI.

Ilustrasi: Tenaga sukarelawan Djenny Kogoya memberikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak di Kampung Biri, pedalaman Kabupaten Mamberamo Raya, pada Maret 2019.

Apa yang dibutuhkan untuk pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin di daerah pedalaman? ”Kebodohan”, ya ”kebodohan”.

Itulah inspirasi yang penulis dapatkan saat meninggalkan salah satu sekolah di pedalaman Kalimantan pada pertengahan Februari 2021. Sekolah itu ada di Tanjung, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Dari ibu kota kabupaten lebih kurang 100 kilometer jauhnya.

Editor:
yovitaarika
Bagikan