logo Kompas.id
OpiniMembaca Kembali Tjoet Nja’...
Iklan

Membaca Kembali Tjoet Nja’ Dhien

Memutar kembali film lama di biskop membawa risiko masalah relevansi. Menyaksikan penayangan kembali film ”Tjoet Nja’ Dhien” tetap banyak hal dapat dipelajari dan mendapat keterhubungannya dengan masa kini.

Oleh
NINUK M PAMBUDY
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2KK98yAY8P-Yw1jeetBKAKpVUNw=/1024x730/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2FCHRISTINE-HAKIM3-05_1620475723.jpg
ARSIP KOMPAS

Salah satu adegan Tjoet Nja’ Dhien, film arahan Eros Djarot yang memperoleh 13 unggulan dalam FFI 1988. Tampak Tjoet Nja’ Dhien (Christine Hakim), kedua dari kiri, menjelang ditangkap Belanda, dan penyair (Ibrahim Kadir) paling kanan.

Sehari sebelum Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021, pesan dari Eros Djarot masuk. Dia mengundang hadir dalam pemutaran film Tjoet Nja’ Dhien (TND) di sinema di Plaza Senayan Jakarta. Pesannya singkat, mengundang menonton bareng film TND pada Kamis (20/5/2021) sore, dilarang meneruskan lagi undangan itu. Dari pihak pemerintah akan hadir Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara.

Ada tambahan pesan, TND akan diputar juga di Pondok Indah Mall, Blok M Square, TSM Cibubur, dan Bekasi Mega Mall.

Editor:
haryodamardono
Bagikan