logo Kompas.id
OpiniPemelajaran Covid-19
Iklan

Surat Pembaca

Pemelajaran Covid-19

Bisa jadi ketidakpedulian masyarakat terhadap larangan mudik adalah ”pemberontakan” karena kebijakan dinilai diskriminatif. Sosialisasi tentang Covid-19 dan dampaknya agaknya perlu dilakukan lebih masif dan sistematis.

Oleh
Pangeran Toba P Hasibuan
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/tfdliyimpO5SUGZZ-ZoP0Qcu8TI=/1024x2619/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F20200523-NSW-Riset-Mudik-mumed_1590472282.png

Sudah lebih dari setahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Meskipun pada periode Februari-April 2021 tercatat ada penurunan jumlah kasus baru, varian baru SARS-CoV-2 perlu diwaspadai karena sudah masuk Indonesia dan sudah terjadi transmisi lokal.

Lebaran sudah berlalu. Meski pemerintah menerapkan kebijakan larangan mudik, masih banyak masyarakat yang melanggar. Ribuan kendaraan, baik sepeda motor, mobil berpenumpang, maupun kendaraan barang, diminta putar balik kembali ke tempat awal keberangkatan. Namun, banyak yang lolos dan menyebar ke pelbagai daerah.

Editor:
agnesaristiarini
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi: Pemelajaran Covid-19".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...