Surat Pembaca
Catatan Kamus Sejarah
Penyempurnaan kamus sejarah ini perlu pula mengkaji kembali aspek-aspek seperti peranan ”ketokohan”, ”keterwakilan”, makna tokoh-tokoh, organisasi, lembaga, dan peristiwa dalam konteks sejarah panjang bangsa Indonesia.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F20190210Bah12_1570007695.jpg)
Petugas memperbaiki gedung tua bekas Sekolah Taman Siswa di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (2/10/2019). Saat ini Pemerintah Kota Surabaya sedang merevitalisasi bangunan tua tersebut untuk kemudian dijadikan Museum Pendidikan Kota Surabaya. Selain gedung tersebut sejumlah kawasan tua kota tidak lupt dari revitallisasi untuk menguatkan Kota Surabaya sebagai Kota Sejarah.Kompas/Bahana Patria Gupta (BAH)
Kamus Sejarah Indonesia terbitan Direktorat Sejarah Kemendikbud telah menimbulkan keprihatinan dan kritik. Kompas memuat dua ”Surat kepada Redaksi” mengenai hal ini (3 Mei 2021 dan 7 Mei 2021).
Saya sudah membaca, walaupun belum saksama, versi softcopy Kamus Sejarah Indonesia Jilid I (Nation Formation 1900-1950). Softcopy tersebut, yang tampaknya masih draf, sudah beredar luas, padahal kabarnya masih dalam pengkajian Kemendikbud.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi: Catatan Kamus Sejarah".
Baca Epaper Kompas