Kenangan Asia Afrika
Meski peran Presiden Soekarno sering dibicarakan, Ali Sastroamidjojo telah berjasa menggagas, merintis, dan mengorganisasi Konferensi Asia Afrika. Ia seorang visioner dan diplomat ulung yang dimatangkan pengalaman.
Langit kota Rabat biru cerah. Udara panas dan berangin di bulan Juni. Sopir taksi ini mengemudi Peugeot tuanya ke Kasbah Oudaya, benteng abad ke-12 yang menghadap Sungai Bou Regreg dan Samudra Atlantik Utara. Namanya Mohammed, orang Amazigh, suku asli Maroko. Ia sedikit menguasai bahasa Inggris. Ketika saya menyebut asal negara, ia berseru, ”Soekarno!”
Setelah mobil memasuki kawasan tertentu, ia menunjuk papan nama jalan: Rue Soukarno, dalam huruf Arab dan huruf Latin. Katanya, seharusnya ada nama Jalan Asia Afrika untuk mengenang konferensi bersejarah. Ia membagi warisan memori tentang masa itu dengan rasa bangga. Maroko masih dijajah Perancis ketika mengirim peninjau ke Konferensi Asia Afrika pada 1955. Kemerdekaannya setahun kemudian.