logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บNasionalisme Vaksin dan...
Iklan

Nasionalisme Vaksin dan Ekonomi

Indonesia harus pulih lebih cepat sebelum negara lain, terutama AS, melakukan normalisasi kebijakannya. Apabila tidak, pasar keuangan akan terganggu. Kita tahu, ketidakpastian masih tinggi.

Oleh
Muhamad Chatib Basri
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3TGDEsW0SRszl4y0wFcVnC4I6Q0=/1024x670/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F2f62b881-568c-4e0b-8cff-8f62d38cafed_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Vaksinator bersiap menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada warga lanjut usia dan pelayan publik di Dinas Kesehatan Kota Tegal, Jawa Tengah, Jumat (16/4/2021) malam.

Vaksin Covid-19 seperti sekolah. Ia membuka jalan untuk masa depan lebih baik, tapi tak bisa memberi kata putus. Pendidikan, seperti juga vaksin, adalah syarat perlu, tetapi bukan kata akhir. Ada banyak faktor lain yang berperan. Namun, ia memberikan harapan, dan mungkin sedikit kepastian tentang masa depan. Kita butuh itu.

Ketidakpastian punya daya untuk membuat kita cemas dan gelisah. Pandemi adalah ketidakpastian yang belum bisa dikendalikan; dan vaksin adalah ikhtiar untuk membuat hidup menjadi lebih jinak, menjadi lebih patuh. Vaksin dipercaya menjadi jawaban terhadap pandemi ini, tetapi kita harus hati-hati.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan