”Blockchain” Sebuah Terobosan dalam Pemerataan Kelistrikan di Indonesia
Teknologi berinovasi dengan cepat seiring dengan waktu. Hal yang cukup sulit diimbangi dengan regulasi yang ada. Pemerintah harus selalu siap dalam era pertukaran informasi seperti saat ini.
Akses untuk energi, dalam konteks pembangunan manusia, tidak hanya terkait cakupan rasio elektrifikasi. Yang juga penting adalah harus melihat bagaimana kualitas akses energi, keandalannya, kecukupannya, keterjangkauannya, penerimaan masyarakat, kelayakan lingkungan, dan manfaat sosial ekonomi berganda yang diciptakan oleh akses energi.
Bayangkan, jika di Pulau Aru, Maluku, akses listrik yang ada hanya 6 jam sehari, bagaimana kualitas kehidupan di sana? Berapa banyak uang yang dihabiskan untuk membeli solar sebagai pengganti listrik? Berapa banyak emisi CO2 dan gas-gas berbahaya lainnya yang akan ditimbulkan dari efek samping bahan bakar fosil?