logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บDisrupsi Partai Politik
Iklan

Disrupsi Partai Politik

Dunia berubah. Selama ini aspirasi publik dikelola partai politik. Namun, revolusi digital seperti membajak peran partai politik dan wakil rakyat.

Oleh
Budiman Tanuredjo
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JOw7vliHHR7SL9wHHMZ3Bry5rcs=/1024x1214/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190118iam-bdm_1547801486-e1582964965583.jpg
KOMPAS/ILHAM KHOIRI

karikatur Budiman Tanuredjo

Halaman muka laman Change.org ditulis: kemenangan. Petisi yang diinisiasi Haninda Cholanda, warga Solo, Jawa Tengah, yang didukung 33.712 pendukung itu menang. Haninda menulis, โ€Sebagai bentuk penghargaan kepada Didi Kempot, saya mohon kepada PT KAI, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kota Surakarta agar membuatkan memorabilia Didi Kempot di area stasiun.โ€ Petisi Haninda didukung dan didengar. Didi Kempot meninggal pada 5 Mei 2020.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo menjelaskan, secara prinsip, KAI menyetujui rencana pembangunan patung penyanyi campursari Didi Prasetyo di Stasiun Solo Balapan (Bisnis.com, 4 Juli 2020).

Editor:
Antony Lee
Bagikan