logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊRegenerasi Kepemimpinan...
Iklan

Regenerasi Kepemimpinan Politik

Generasi kepemimpinan politik saat ini masih didominasi usia 50 hingga 70 tahun. Di legislatif nasional pun relatif sama, dominasi baby boomers masih sangat terasa, walau ada anggota DPR yang berusia 23 tahun,

Oleh
MOCH. NURHASIM
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/obrDx8neoMtqjzwJ1YMIF9POJ_M=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190423_163630_1556023809.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY

Pembacaan pernyataan sikap Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Cipayung Plus, Selasa (23/4/2019) di Menteng, Jakarta. Mereka meminta elite politik untuk bersikap layaknya negarawan. Cipayung Plus terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Kesatuan Mahasiswa Hindu Darma Indonesia, dan Himpunan Mahasiswa Budhis Indonesia.

Dunia dan Indonesia sedang mengalami perubahan generasi, dari generasi tradisionalis ke generasi Alpha (iGeneration). Dari sisi struktur sosial, kedudukan generasi tua (tradisionalis dan baby boomers, lahir 1940-an hingga 1970-an) relatif telah tergantikan posisinya oleh generasi Y (1981-1994) dan generasi Z (1995-2010).

Namun, tak demikian pada dunia politik. Rebutan ruang politik-demokrasi antara generasi tradisionalis dan baby boomers, yang sering disebut generasi tua, dengan generasi X, Y, dan Z masih terasa. Hampir tak ada pemimpin partai saat ini yang ”murni” dari generasi Z.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan