logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMasa Depan Relasi Bank dan...
Iklan

Masa Depan Relasi Bank dan Tekfin

Awalnya, banyak orang menganggap kehadiran industri teknologi finansial/tekfin (financial technology/fintech) menjadi ancaman bagi industri perbankan. Kenyataannya tidak demikian. Justru mendukung dunia perbankan.

Oleh
MUNAWAR KASAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8TdaxrxiXAhhQHm_RrW724E4QtM=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Ff8a805ce-74d6-4f48-a96d-fb7387f6f78d_jpg-e1604304719276.jpg
Kompas/Priyombodo

Pramuniaga melayani pembayaran dengan menggunakan uang elektronik di kios minuman di pusat perbelanjaan di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (2/11/2020). Layanan teknologi finansial di bidang pembayaran semakin populer digunakan terlebih lagi di saat pandemi Covid-19 ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong industri teknologi finansial untuk turut memajukan industri jasa keuangan termasuk meningkatkan perannya dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.

Awalnya, banyak orang menganggap kehadiran industri teknologi finansial/tekfin (financial technology/fintech) menjadi ancaman bagi industri perbankan. Kenyataannya tidak demikian. Industri tekfin justru jadi pendorong akselerasi perbankan menuju digitalisasi.

Survei global UBS (Juli 2016) mengonfirmasi 38 persen perbankan melakukan kerja sama dengan tekfin. Hasil riset Suprun, Petrishina, dan Vasylchuk (2020) juga menyatakan bahwa lembaga keuangan tradisional dan tekfin tidak ditakdirkan bersaing, tetapi bekerja sama.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan