logo Kompas.id
OpiniGara-gara Gaple
Iklan

Gara-gara Gaple

Rektor perguruan tinggi tersebut meragukan manfaat bantuan bagi fakultas itu karena dosennya bermain gaple dan bukannya sibuk riset. Bantuan akhirnya dialihkan untuk fakultas lain.

Oleh
Eduard Lukman
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aHG71_16QsccZL0hK2uL3Qn5uqk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2F20180704_MOBIL-LISTRIK_B_web.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Deretan mobil listrik Toyota Prius jenis ”hybrid” dan ”plug-in hybrid” yang akan diserahkan kepada enam perguruan tinggi negeri oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono di Kementerian Perindustrian Jakarta, Rabu (4/7/2018). Kementerian Perindustrian menggandeng Toyota Indonesia dan enam perguruan tinggi negeri untuk bersama melakukan riset dan studi secara komprehensif tentang penahapan teknologi kendaraan listrik di dalam negeri.

Membaca kutipan berita lama 13 Februari 1973 berjudul ”Main Gaple Membuat Bantuan Luar Negeri Batal” di Rubrik Arsip (Kompas, 13 Februari 2021) membuat saya senyum-senyum sendiri.

Berita lawas 48 tahun lampau itu melaporkan batalnya tawaran bantuan luar negeri kepada sebuah fakultas di perguruan tinggi negeri di Bandung (nama perguruan tinggi disebut dalam berita itu).

Editor:
agnesaristiarini
Bagikan