logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊBencana dan Politik Lingkungan...
Iklan

Bencana dan Politik Lingkungan Hidup

Penataan dan penguatan politik lingkungan hidup sebuah proses penanaman nilai bagi masyarakat. Oleh karena itu, berbagai pihak seperti para akademisi, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, perlu diajak bekerjasama.

Oleh
PC SISWANTOKO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Oz6esirLP05Zl8eFo-aTjhFweXQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2Fb8a1c8ce-c1bb-403b-b1f0-bd3381f4a60d_jpg.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Bagian depan Stasiun Semarang Tawang, Kota Semarang, Jawa Tengah, terendam banjir pada Sabtu (6/2/2021). Dengan kedalaman tertinggi 1 meter di titik terdalam, stasiun tersebut untuk sementara tak beroperasi. Banjir meluas di Kota Semarang akibat hujan yang berlangsung lama, yakni sejak Jumat (5/2) malam.

Tergolong sebagai bangsa rawan bencana, Indonesia hampir setiap tahun mengalami bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus, tsunami, dan gempa bumi. Pada awal tahun ini saja Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat bahwa sejak tanggal 1-23 Januari 2021 sudah terjadi 197 bencana alam, dan kemungkinan jumlah ini akan terus bertambah.

Pada tahun lalu, sepanjang bulan Januari tercatat ada 207 peristiwa bencana alam yang meliputi angin puting beliung, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan gelombang pasang. Dari data itu maka, setiap hari rata-rata terjadi 6-7 peristiwa bencana.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan