Melemahnya Ingatan, Matinya Imajinasi
Teknologi semakin memengaruhi perilaku manusia dan membawa berbagai kemudahan praktis, tetapi teknologi juga berpotensi membawa dampak negatif dalam diri manusia, seperti putusnya rantai ingatan dan lapis imajinasi.
Mahasiswa saya di Program Pascasarjana, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, menceritakan pengalamannya sebagai seorang penari yang dirasanya aneh. Saat ia bersama teman-temannya menari Gambyong di salah satu hotel di Solo, semua penonton dengan serempak berperilaku ”tidak wajar”. Sebagai seorang penari yang harusnya ditonton, kemudian berbalik, justru ia dan teman-temannyalah yang menonton kelakuan penonton.
Menurut dia, tidak ada satu pun penonton yang menikmati tarian dengan berbekal mata telanjang, semua menyaksikan lewat perangkat smartphone atau telepon pintarnya. Bahkan gerakan handphone penonton itu serasa sebuah koreografi, mengikuti penari berjoget ke kanan atau ke kiri. Penonton merekam pertunjukan tari itu, entah untuk disiarkan secara langsung lewat media sosialnya atau sekadar digunakan sebagai dokumentasi pribadi.