logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊLangkah Konversi yang Perlu...
Iklan

Langkah Konversi yang Perlu Koreksi

Ungkapan koreksi radikal seharusnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Terutama karena hal ini berdampak pada kelangsungan hidup bersama sebagai bangsa dan negara di masa depan.

Oleh
Marenda Ishak S
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/52WxL2qxfWgA-mkW3usK1MltZT4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F20210120_104323_1611140925.jpg
KOMPAS/AGUIDO ADRI

Bupati Bogor Ade Yasin (kanan) mendampingi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, saat mengunjungi lokasi pengungsian di kawasan Gunung Mas, PTPN VIII, Rabu (20/1/2021).

Ungkapan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy terkait bencana banjir pada saat mengunjungi penampungan penyintas banjir Kalimantan Selatan  perlu kita apresiasi tinggi. Ini saatnya membuat koreksi radikal terhadap tata lingkungan dan tata tanah karena bencana dimulai dari pengelolaan lahan yang tidak bijak (Kompas, 22 Januari 2020).

Perlu diapresiasi karena sejauh ini dari pelbagai sumber pejabat negara, sering kali menyalahkan curah hujan berlebih yang mengakibatkan banjir. Di satu sisi, ungkapan koreksi radikal penting digarisbawahi, terutama di tengah isu merebaknya degrasi lingkungan, deforestasi, pembakaran hutan, pemanasan global, hingga isu UU Cipta Kerja.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan