Menerka Metamorfosis Jamaah Islamiyah
Pergeseran paradigma yang ditawarkan Kepala Densus dalam menangani Jamaah Islamiyah akan menjadi harapan hampa jika justru para elite bangsa ini menjadi pengkhianat Pancasila nomor wahid yang terus melakukan KKN.
Densus 88 panen besar pada Desember lalu. Pasalnya, 23 terduga teroris, termasuk pentolan Jamaah Islamiyah, Zulkarnaen alias Arif Sunarso dan Taufik Buluga alias Upik Lawangga, dibekuk sebelum mereka melakukan aksi.
Setelah hampir tiga dekade kemunculannya, inikah lonceng kematian bagi Jamaah Islamiyah (JI), sebuah organisasi lokal berjejaring global ini? Apakah pendekatan keamanan seperti penangkapan, pengadilan, dan penjara memadai menghadapi kecanggihan gerak anggota JI yang mampu berbaur di masyarakat dengan baik ini? Perlukah pergeseran paradigma melihat kelompok JI?