logo Kompas.id
OpiniTransformasi Sistem...
Iklan

Transformasi Sistem Kesejahteraan Sosial

Pada saat semua negara mengalami hibernasi dan pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi, inilah momen tepat untuk me-”reset” ulang kebijakan dan skema kesejahteraan kita. Pandemi menciptakan peluang bertransformasi.

Oleh
LUKY DJANI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nF3RbrfTqhIEaeTm77jbuD_tE3M=/1024x667/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F20210108-Opini-6_Transformasi-Sistem_1610118898.jpg
DIDIE SRI WIDIYANTO

Opini 6

Dominasi negara-negara Nordik sebagai ”kiblat” negara kesejahteraan memudar sejak pertengahan 1980-an.

Sistem welfare state, seperti ilustrasi Gosta Esping-Andersen (1990), di mana negara menjadi satu-satunya penyedia program-program kesejahteraan, mengalami tekanan internal dan eksternal. Tekanan internal muncul karena berkurangnya penerimaan negara dari angkatan kerja untuk membiayai skema kesejahteraan, sedangkan beban anggaran untuk menjamin hari tua para pensiunan bertambah.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan