logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊHari Ibu dan Keadilan Jender...
Iklan

Hari Ibu dan Keadilan Jender di Ruang Publik

Sepertinya para penganjur perempuan balik ke rumah tak pernah baca nasib anak perempuan seperti Malala dan perempuan lain di negerinya yang diusir dari ruang pendidikan, ruang peradaban, atas nama (ideologi) Islamisme.

Oleh
LIES MARCOES
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/EsVbSfCi3JKqwZjKR0QCRRiqtrg=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F04%2F20170511H7_ENGLISH-OPINI-PEREMPUAN_B_web.jpg

Di antara sejumlah isu terkait perempuan, peringatan Hari Ibu, 22 Desember, ditandai oleh makin menguatnya ujaran konservatisme agama yang menghambat perempuan masuk ke ruang publik.

Awal Desember, dalam pilkada serentak di seluruh Indonesia, perempuan dimungkinkan secara politik menjadi calon. Namun, di sepanjang kampanye pula ujaran yang menolak kepemimpinan perempuan terus mengemuka. Ungkapan yang menyoal kehadiran perempuan di ruang publik muncul makin nyaring. Ini mengherankan bagi Islam Indonesia.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan