logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKembali ke Khitah...
Iklan

Kembali ke Khitah Demokratisasi Substansial

Berawal dari praktik makelar politik, menjalar ke oligarkisme, korupsi dan radikalisasi agama di kalangan mereka yang memilih jalan oposisi. Saat ini, praktik demokrasi kita masih terlampau formal dan prosedural.

Oleh
HASAN BACHTIAR
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/z_JrhSxx7doywy1MOuewU0BvqWA=/1024x684/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F20201220-Opini-7_Kembali-ke-Khhitah-Demokrasi-Substansial_1608474638.jpg

Adalah Marcus Mietzner yang turut menerawang masa depan demokrasi negeri ini. Dalam bukunya yang bertajuk Money, Power and Ideology ia dengan penuh perhitungan menyatakan, "...there is no guarantee that the country\'s democracy will survive the next 15 years if its parties remain financially unsustainable." (2016: 240).

Kata-kata peringatan Marcus ini menegaskan, "...tidak ada jaminan demokrasi negeri ini akan mampu hidup pada 15 tahun mendatang jika partai-partainya tak sanggup memenuhi kebutuhan finansialnya sendiri."

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan