logo Kompas.id
OpiniIngat Ngayogjazz, Ingat...
Iklan

Ingat Ngayogjazz, Ingat ”Sedulur” Desa

Para penggerak Ngayogjazz tidak menyerah pada pandemi, tetapi mereka juga tahu diri dengan situasi. Meski dengan penonton terbatas, Ngayogjazz tetap dihelat di desa, yaitu di Dusun Karang Tanjung, Pandowoharjo, Sleman.

Oleh
Frans Sartono
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2VMJSDfE3j3H_6GQc75OB4cxC6E=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FMAS-XAR-PROFILE_1575002737.jpg
Kompas

Frans Sartono, Wartawan di Kompas Gramedia 1989-2019

”Djaduk (Ferianto) meninggalkan energi yang luar biasa untuk kami berusaha berbuat bagi kesenian. Semoga apa yang kami lakukan memberi sumbangsih bagi musik Indonesia,” kata Purwanto, musisi Kua Etnika, di panggung Ngayogjazz, Sabtu, 21 November lalu.

Setahun lalu di panggung Ngayogjazz 2019, Butet Kartaredjasa bicara. ”Djaduk boleh pergi, tapi tak ada alasan Ngayogjazz untuk berhenti.” Dan benar, sepeninggal Djaduk Ferianto pada November 2019, Ngayogjazz 2020 tetap digelar pada 19-21 November lalu.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan