logo Kompas.id
OpiniCinta Tanah Air
Iklan

Cinta Tanah Air

Dengan gagasan Islam Nusantara dan Islam Berkemajuan, kedua ormas Islam—NU dan Muhammadiyah—ingin memperkuat tradisi cinta Indonesia dan menjadikannya sebagai habitus bagi umatnya.

Oleh
Ahmad Najib Burhani
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rZayHPPgxv7zNZTK4ArDnOPIm04=/1024x611/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F20170601mye06_1584594861.jpg
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Peneliti LIPI, Ahmad Najib Burhani, difoto di rumahnya di kawasan Tangerang Selatan.

Meski Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, perjuangan kemerdekaan pada tahun-tahun setelah itu belum berakhir. Proklamasi itu ditolak oleh Belanda. Mereka bahkan mencoba menjajah kembali Indonesia. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan antara 1945 dan 1949 dikenal sebagai masa Perang Revolusi.

Peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang diperingati sebagai Hari Pahlawan merupakan bagian penting dari masa Revolusi Kemerdekaan itu. Walaupun pengakuan resmi pemerintah baru muncul pada 2015, peristiwa 10 November 1945 itu memiliki kaitan erat dengan ”Resolusi Jihad” yang dikeluarkan oleh Nahdlatul Ulama (NU) pada 22 Oktober 1945.

Editor:
nurhidayati
Bagikan