logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPuspa, Satwa, dan Kita
Iklan

Puspa, Satwa, dan Kita

Apa pentingnya mencintai puspa dan satwa dan menjaga kelestariannya bagi kehidupan manusia di saat yang sulit? Tentu karena secara interaksionis antropologis hidup manusia tak bisa lepas dari flora dan fauna.

Oleh
USEP SETIAWAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4uZiv8NW8SVeeY5yEfyurvWABI8=/1024x900/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F20201026korb-komodo-hadang-truk_1603708836.jpg
DOKUMEN PEKERJA PROYEK PULAU RINCA.

Seekor komodo sedang menghadang sebuah truk pengangkut tiang pancang di Loh Buaya, Pulau Rinca, Sabtu (24/10/2020). Sesuai kepercayaan masyarakat adat Manggarai, komodo tidak suka adanya pembangunan betonisasi dan semenisasi di pulau itu.

Berita yang menyertai foto seekor komodo yang terkesan menghadang sebuah truk di kawasan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, viral dan menjadi perhatian publik luas di tingkat nasional hingga internasional. Pengembangan pariwisata superprioritas sontak menjadi polemik di hadapan publik.

Kita masih ingat, pada 11 November 2011, New 7 Wonders mengumumkan Taman Nasional Komodo mendapatkan suara terbanyak untuk masuk sebagai pemenang bersama hutan Amazon, Teluk Halong, air terjun Iguazu, Pulau Jeju, sungai bawah tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan