SUMPAH PEMUDA
Kebangsaan Berperikemanusiaan
Tatkala tenunan solidaritas kemanusiaan dalam relasi domestik dan internasional kian tercabik oleh aneka bentuk anarkisme tribalistik dan globalisme triumphalis, saatnya kita hidupkan kembali api Sumpah Pemuda.

Warga melintas di depan spanduk raksasa bergambar Garuda Pancasila di kawasan Cawang, Jakarta, Minggu (9/6/2013).
Setelah 92 tahun Sumpah Pemuda, apakah perjuangan nasionalisme Indonesia masih relevan atau telah diusangkan zaman?
Kita tak tahu persis bagaimana nasib negara-bangsa ke depan. Globalisasi dan perkembangan teknologi bisa saja membawa disrupsi pada pola-pola pengorganisasian masyarakat manusia, yang membawa perubahan signifikan pada eksistensi negara-bangsa.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Kebangsaan Berperikemanusiaan".
Baca Epaper Kompas